Cara Menanjak Dengan Sepeda

Home »

,

» Cara Menanjak Dengan Sepeda

Cara Menanjak Dengan Sepeda

Written By Eras on 06:26 | 19 July 2014

Cara Menanjak Dengan Sepeda - tanjakan sepeda

Pagi yang dingin kawan , sambil nunggu saur mau berbagi sesuatu ne, gi mana kabar anda sehat kan kalo sepedanya juga sehat kan jika sepedanya sedang sakit mari di beli obatnya di toko sepeda gunung ini kawan 🙂

Menanjak itulah salah satu medan yang harus goweser sejati lalui, harus bisa dunk apapun medanya dari medan datar, turunan sampai tanjakan harus dilibas dengan baik kawan. Medan menanjak , menurun dan datar sendiri semuanya menyehatkan dan semuanya mempunyai teknik bersepeda yang sedikit berbeda

Dalam menanjak, dibutuhkan teknik dasar seperti; penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), setting ketinggian seatpost dan posisi badan yang benar, Semua hal diatas menentukan kenyamanan saat melibas sebuah tanjakan kawan.

Simak dibawah ini sebelum menanjak kawan :

-Penyesuaian Suspensi : Hal ini hanya untuk sepeda mtb, terutama untuk jenis cross country (XC) baik medan aspal maupun offroad ringan. Ketika anda melibas trek yang menanjak usahakan kunci (lock) suspensi depan mengunci sehingga tidak bergerak naik turun. Hal ini dilakukan dengan tujuan , saat anda  menanjak kemudian melakukan kayuhan, tenaga yang anda salurkan ke crank tidak terbuang sia-sia.
Suspensi depan (fork) yang statik akan membuat energi yang disalurkan ke sepeda menjadi lebih optimal.

Jika sepeda mtb saya tidak mempunyai sistem lock gi mana gan ? , jika tidak mempunyai lock alangkah baiknya pesepeda tidak dalam posisi berdiri saat mengayuh sepeda pada medan menanjak. Sedangkan untuk sepeda roadbike penyesuaian pada suspensi depan (fork) tidak perlu dilakukan karena fork telah statik.

-Teknik Shifting
:
  Hal ini untuk sepeda mtb maupun roadbike , sepeda sendiri  sangat memerlukan, shifting (pemindahan gigi transmisi).
Shifting yang benar pada saat menanjak tentu akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi pesepeda. Bagi pesepeda yang mempunyai tenaga yang berlebih, otot kaki yang kuat, menggunakan Chainring (gir) bagian depan paling besar sedangkan pada gir bagian belakang menggunakan yang terkecil, shifting dengan cara ini akan memaksimalkan kayuhan kita .

Bagi pesepeda pemula, shifting  gunakanlah gir depan paling kecil dan gir belakang paling besar, hal ini akan memberikan kenyamanan saat mengayuh sepeda tercinta. Konsekuensinya : sepeda berjalan pelan. Usakan agar tidak berdiri diatas sadel

Berlatih secara konsisten, otot kaki semakin kuat saat menghadapi medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih menanjak pesepeda dapat mengukur shifting yang tepat untuk menghadapi climb trek.

-Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel : Seatpost yang merupakan dudukan sadel ini. Energi seorang penunggang sepeda sangat terkuras saat melewati tanjakan.  Seatpost harus di atur usahakan pada posisi yang dapat memaksimalkan kayuhan.

Untuk memperoleh hasil yang akurat, cobalah ambil garisan ukur panjang kaki anda, ukur panjang dari telapak kaki hingga pangkal selangka anda. Setelah itu ukur panjang Crank leght (lengan crank), misal panjang kaki yang didapat  85cm dan panjang crank lengt 25cm dijumlahkan jadinya 110cm.
Kemudian silahkan tarik keatas hitung dari poros BB (Bottom Bracket) dengan panjang yg diperoleh tadi hingga sadle, silahkan sesuaikan tinggi sadle dengan ukuran yang diperoleh. Ukuran ini adalah titik maksimal ketika kaki kita mengayuh sepeda.

Jika masih dirasa kurang nyaman turunkan seatpost, perlu diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus saat anda telah diatas sadel dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180%).

-Posisi Penunggang (Berdiri dan Duduk) :
Standing Up (berdiri)
Kelebihanya :
– Otot kaki anda akan bekerja maksimal, tekanan tersebut tidak hanya pada satu otot saja lho.
– Dibutuhkan power yang lumayan besar, sehingga akselerasi pada saat melibas medan tanjakan mudah dilalui.
Kekurangan :
– Penunggang keluar banyak energi, karena kaki anda menopang berat badan secara keseluruhan.
– Pada posisi ini saat menanjak mengakibatkan penunggang cenderung kencang melakukan akselerasi cepat.

Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
– Pada posisi ini badan menjadi lebih rileks (santai) karena duduk di sadel, energi juga tidak terkuras berlebihan.
– Untuk beban tubuh tidak lagi bertumpu pada kaki namun bertumpu pada sepeda, lebih hemat energi 
– Penunggang dapat mengatur irama bersepeda, posisi ini dapat digunakan dalam akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
– Penunggang kuda besi ini dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada salah satu otot ketika trek menanjak.

Pendapat : Posisi duduk ketika melibas tanjakan lebih baik dibandingkan berdiri, energi yang kita keluarkan menjadi lebih efisien.

Namun pesepeda dapat me mix 2 metode diatas. Agar menanjak dengan sepeda ini semakin sukses di libas alangkah baiknya cek cek kondisi sepedamu pelumas pada bagian pedal dan crankset itu penting.

Bagi yang menggunakan sepeda roadbike posiskan lengan tangan pada setang bagian atas.

-Tambahkan Bar End : Untuk mtb maupun roadbike jika menggunakan flat bar (stang lurus), pasanglah aksesoris pada setang berupa taanduk (Bar End). Fungsi tanduk ini bukan untuk menyeruduk lho namun untuk kenyamanan saat menanjak.

Itulah tulisan Cara Menanjak Dengan Sepeda yang bisa aku bagikan pagi ini. So tetap gowes dan tetap sehat kawan.